Quantcast
Channel: Indonesian Life Cycle Assessment Network
Viewing all 41 articles
Browse latest View live

Kriteria Baru Proper: Penilaian Daur Hidup/ Life Cycle Assessment (LCA)

$
0
0

Jakarta, 14 September 2018. Sekretariat PROPER Ditjen PPKL KLHK tahun ini menambahkan kriteria baru dalam penilaian PROPER. Kriteria baru tersebut adalah Penilaian Daur Hidup atau yang lebih dikenal dengan istilah Life Cycle Assesment (LCA). Penambahan kriteria ini diberlakukan setelah revisi Peraturan Menteri LH Nomor 3 Tahun 2014 tentang PROPER terbit. Salah satu kriteria penilaian yang dikembangkan oleh KLHK untuk aspek lebih dari ketaatan yaitu penerapan Penilaian Daur Hidup (LCA). Penerapan penilaian daur hidup (LCA) ini bertujuan untuk mengidentifikasi, menghitung keberlanjutan penggunaan sumber daya alam, pembuangan pada lingkungan, serta mengevaluasi dan menerapkan kemungkinan perbaikan lingkungan.

Penilaian Daur Hidup Life Cycle Assessement (LCA) mengikuti kerangka perspektif SNI ISO 14040:2016 tentang Manajemen Lingkungan-Penilaian Daur Hidup-Prinsip dan Kerangka Kerja SNI ISO 14044: 2016 tentang Manajemen Lingkungan – Penilaian Daur Hidup – Persyaratan dan Panduan. Salah satu aspek Penilaian Daur Hidup (LCA) dalam PROPER yaitu (1) perusahaan dapat menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan LCA; (2) mempunyai personal yang memiliki kompetensi dan sertifikasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan telah melaksanakan focus group discussion bersama dengan Tim Ahli dari berbagai Perguruan Tinggi serta ILCAN (Indonesian Life Cycle Assessment Network) untuk mempersiapkan penerapan LCA menjadi kriteria PROPER serta materi muatan bimbingan teknis penilaian daur hidup.

Berikut Tim Ahli yang membahas mengenai kriteria LCA tersebut.

  1. Dr. Edi Iswanto Wiloso, LIPI/ILCAN
  2. Dr. Jessica Hanafi, ILCAN (Indonesian Life Cycle Assessment Network)
  3. Dr. Kiman Siregar, Departemen Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh/ILCAN
  4. Dr. Ir. Rachmat Boedisantoso, MT, Departemen Teknik Lingkungan ITS
  5. Ir. Winardi Dwi Nugraha, M.si, Departemen Teknik Lingkungan UNDIP
  6. Dr. Ellyna Chairani, ILCAN (Indonesian Life Cycle Assessment Network)
  7. Maria Anityasari  PhD, Departemen Teknik Industri ITS
  8. Pertiwi Andarani S.T, M.T, Departemen Teknik Lingkungan UNDIP
  9. Arief Setiawan MEng, P2 Kimia LIPI

Sumber: Ditjen PPKL KLHK

http://www.menlhk.go.id/berita-11257-kriteria-baru-proper-penilaian-daur-hidup-life-cycle-assessment-lca.html

The post Kriteria Baru Proper: Penilaian Daur Hidup/ Life Cycle Assessment (LCA) appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.


ILCAN-UI-LIPI Gelar The 3rd ICSoLCA 2018 yang Diikuti Lebih Dari 300 Orang

$
0
0
The 3rd ICSoLCA 2018

The 3rd ICSoLCA 2018

[Berita P2 Kimia, Jakarta] Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) bersama  dengan Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN) dan Pusat Penelitian Kimia (P2 Kimia) LIPI menggelar The 3rd International Conference Series on Life Cycle Assessment (ICSoLCA) 2018.  Bertempat di Perpustakan Nasional Republik Indonesia Jakarta, acara berlangsung pada 23 – 25 Oktober 2018.

ICSoLCA merupakan even rutin yang digelar oleh ILCAN bekerjasama dengan mitranya. Pertemuan pertama diselenggarakan pada tahun 2015 di Puspiptek, Serpong. Pertemuan kedua tahun 2016 dilaksanakan di Universitas Pelita Harapan Karawaci. SIL UI menjadi tuan rumah konferensi yang ketiga ini dan menjadi universitas pertama di dunia yang berinisiatif menggelar konferensi internasional dengan mengombinasikan metode LCA dengan SDG.

Turut hadir dalam pembukaan acara, Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan (Dr. Emil Budianto) dan Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, SIL UI (Dr. Hayati Sari Hasibuan). Di samping itu, hadir juga mitra pendukung seperti Ketua ILCAN (Dr. Edi Iswanto Wiloso) dan Kepala Pusat Penelitian Kimia LIPI  (Dr. Eng. Agus Haryono).

“Konferensi kali ini mengambil tema life cycle assessment (LCA) as a metric to achieve Sustainability Development Goals (SDG),“ terang Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan, Dr. Emil Budianto saat memberikan sambutannya. “SDG, atau tujuan pembangunan berkelanjutan, merupakan komitmen global dibawah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), dimana Indonesia juga termasuk di dalamnya,“ lanjutnya.

Perhelatan ICSOLCA kali ini berhasil mengumpulkan lebih dari 200 artikel yang akan dipresentasikan secara lisan dan poster. Di samping itu hadir pula para peserta non pemakalah sehingga total peserta lebih dari 300 orang. Para peserta berasal dari universitas, lembaga penelitian dan industri, baik dari dalam dan luar negeri. Peserta dari luar negeri diantaranya berasal dari Amerika, Australia, Belanda, Jepang, Jerman, Prancis dan Sri Langka.

Para pembicara yang ditampilkan adalah para pembicara bereputasi di bidangnya dan diakui nasional maupun internasional dengan academic high impact factor. Mereka diantaranya Prof. Jatna Supriatna, M.Sc., Ph.D (Universitas Indonesia), Prof. Dr. Ir. Widodo Wahyu Purwanto, DEA (Universitas Indonesia), Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Dra. Nina Sardjunani, MA (Sekretariat SDG – Bappenas), Assoc. Prof. Jeroen B. Guinée (Leiden University, Belanda), Prof. Dr. Shabbir H. Gheewala (King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand). Selain itu ada pula Eric Mieras (Pre-Sustainability, Netherland), Dr. Jim Fava (Anthesis Group, USA), Prof. Dr. Ing. Marzia Traverso (RWTH Aachen University, Germany), Dr. Sanjeevan Bajaj (Federation of Indian Chambers of Commerce and Industry, India), Prof. Yasunari Matsuno (Chiba University, Japan) dan Dr. Cécile Bessou (Univ Montpellier, France).

Dari Pusat Penelitian Kimia LIPI juga mengirimkan sejumlah peserta pemakalah dan non pemakalah. Para peserta yang mempresentasikan hasil penelitian secara oral diantaranya Dr. Ahmad Randy, Teuku Beuna Bardant, M.Sc. dan Joko Waluyo, M.T. Mereka mempresentasikan kajian LCA untuk kasus sistem produk teh. Di samping Dr. Edi Iswanto Wiloso juga menjadi pembicara kunci di sesi paralel, sementara Arief A.R. Setiawan menjadi moderator di sesi paralel yang lain. <aars/ p2k>

http://kimia.lipi.go.id/news/read/p2-kimia-lipi-dukung-konferensi-internasional-life-cycle-assessment-yang-diikuti-lebih-dari-300-peserta

The post ILCAN-UI-LIPI Gelar The 3rd ICSoLCA 2018 yang Diikuti Lebih Dari 300 Orang appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Serah Terima Ketua ILCAN

$
0
0

 

2019 Ganti Ketua ILCAN

[Berita ILCAN, Serpong] Dalam rangka regenerasi dan penyegaran organisasi, ILCAN menggelar serah terima jabatan Ketua ILCAN. Acara berlangsung pada hari Rabu (5/12) di Sekretariat ILCAN di Pusat Penelitian Kimia LIPI. Dalam acara tersebut, Ketua ILCAN pertama periode 2015-2018, Dr. Edi Iswanto Wiloso, menyerahkan jabatan ke Ketua ILCAN terpilih untuk 2019-2022, Dr. Kiman Siregar. Turut hadir dalam pertemuan tersebut, pendiri ILCAN, Dr. Novizar Nazir beserta para pengurus. Pemilihan Ketua ILCAN ini sudah dilakukan sebelumnya dan dikukuhkan di Kongress ILCAN yang beriringan dengan acara The 3rd International Conference on Life Cycle Assesment 2018 pada 23 Oktober 2018.

“Terimakasih atas dukungan Bapak Ibu selama ini, “ terang Edi memulai sambutan. “Semoga di bawah pimpinan ketua yang baru, ILCAN dapat semakin memperkuat peranannya dalam memperkuat jaringan riset dan aplikasi LCA di Indonesia” imbuhnya.

Sejak berdiri dan di bawah kepemimpinan Edi, ILCAN telah menorehkan sejumlah kemajuan yang signifikan, seperti masuknya ILCAN ke dalam peta LCA internasional yang dibangun UNEP, digelarnya seminar tahunan LCA nasional dan internasional serta hadirnya IJoLCAS, sebuah jurnal LCA pertama di Indonesia yang diterbitkan bersama (co-publishing) LIPI. Di samping itu, bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ILCAN turut merintis adopsi ISO 14040/44 terkait LCA ke dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam kurun waktu 4 tahun tersebut, yang mendaftar sebagai anggota ILCAN juga semakin bertambah hingga lebih dari 150 orang.

“Mudah-mudahan ILCAN akan semakin berkembang dan menjaga asas ilmiah, netralitas dan manfaat bagi semua, “ papar Novizar mengungkapkan pesannya.

Sebagai nakhoda baru, Kiman yang juga salah seorang pendiri ILCAN juga menyampaikan terimakasih atas amanah diberikan.

“Mohon dukungan dan kerjasama Bapak Ibu semua semoga kita bersama dapat membawa ILCAN menjadi semakin baik, “ terangnya.

Acara dilanjutkan dengan penandatanganan berita serah terima jabatan oleh Ketua 2015-2018, Ketua 2019-2022 dan para saksi. Dalam rapat itu juga dibahas rencana strategis pengembangan ILCAN di masa mendatang. Sebagai salah satu lembaga profesi ilmiah di LIPI, ILCAN akan menghadapi tantangan yang semakin besar di masa depan. Oleh karenanya para pengurus dan anggota perlu bekerja sama guna pengembangan LCA yang lebih luas di Indonesia.  <aars/ilcan>

The post Serah Terima Ketua ILCAN appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Dukung Implementasi Materi LCA untuk PROPER KLHK, ILCAN Jalin Kerjasama dengan Mitra

$
0
0

[ILCAN News, Serpong] Dalam beberapa tahun terakhir, kurikulum kompetensi teknis Life Cycle Assessment telah dikaji dan dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama sejumlah universitas, lembaga penelitian dan lembaga profesi ilmiah LCA termasuk ILCAN. Hasil kajian tersebut telah ditindaklanjuti dengan diterbitkannya Peraturan Direkturat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Nomor: P.14/PPKL/ SET/ DIK.0/9/2018 tentang Materi Penilaian Daur Hidup untuk PROPER.

Unit kompetensi yang dikembangkan dalam kurikulum tersebut antara lain:

  1. Menyiapkan pengetahuan dasar terhadap Penilaian Daur Hidup
  2. Menentukan batasan, tujuan, dan ruang lingkup Penilaian Daur Hidup
  3. Melaksanakan inventori Penilaian Daur Hidup
  4. Melaksanakan Penilaian Dampak Daur Hidup
  5. Melaksanakan interpretasi hasil analisis
  6. Merencanakan Suatu Program Yang Sesuai Dengan Hasil Penilaian Daur Hidup (LCA)
  7. Melakukan Evaluasi Dan Perbaikan Program Lingkungan
  8. Menyusun Laporan Penilaian Daur Hidup (LCA)
  9. Melakukan Evaluasi Dan Perbaikan Program Lingkungan +Reporting, EPD
  10. Contoh Kasus 1 Menentukan Batasan, Tujuan Penilaian, Dan Ruang Lingkup Penilaian Daur Hidup (LCA), Melaksanakan Inventori Penilaian Daur Hidup (LCA), Melaksanakan Penilaian Dampak Daur Hidup, Melaksanakan Interpretasi Hasil Analisis
  11. Contoh Kasus 2 Menentukan Batasan, Tujuan Penilaian, Dan Ruang Lingkup Penilaian Daur Hidup (LCA), Melaksanakan Inventori Penilaian Daur Hidup (LCA), Melaksanakan Penilaian Dampak Daur Hidup, Melaksanakan Interpretasi Hasil Analisis
  12. Mengoperasikan Aplikasi Piranti lunak (Software) Penilaian Daur Hidup

Guna mengembangkan kompetensi tersebut di tingkat pelaksanaan, ILCAN telah bekerja sama dengan sejumlah organisasi pelatihan untuk turut mendiseminasikan LCA. Beberapa yang sudah bekerja sama di antaranya.

  1. Life Cycle Indonesia – sejak 2015.
  2. Adhiwiyata Bina Lestari (ABB) – 2019
  3. Dakara Consulting (PT.MSP) – 2019

Organisasi lain yang berminat untuk mengembangkan dan melaksanakan pelatihan LCA dapat mengirim kontak ke secretariat@ilcan.or.id (Koordinator Pengembangan Kompetensi LCA: Dr. Ellyna Chairani).

The post Dukung Implementasi Materi LCA untuk PROPER KLHK, ILCAN Jalin Kerjasama dengan Mitra appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Dukung Implementasi LCA pada PROPER, ILCAN Bersama KLHK Gelar Pelatihan LCA

$
0
0

20190312-14 LCA KLHK

[Jakarta, Berita ILCAN] Sekretariat Jendral Pengendalian Pencemaran dan Pengendalian Lingkungan (PPKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan Training LCA PROPER KLHK pada tanggal 14-15 Maret 2019. Acara ini juga didukung Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN) sebagai bagian dari kegiatan ILCAN Training Series on Life Cycle Assessment (ITSoLCA). Bertempat di Hotel Wyndham Jakarta, pelatihan ini dihadiri tim sekretariat PROPER dan sejumlah analis lingkungan di KLHK.

Dikutip dari laman KLHK, Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan salah satu upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Berbagai kegiatan yang dilakukan diarahkan untuk: (i) mendorong perusahaan untuk menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif dan disinsentif reputasi, dan (ii) mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk menerapkan produksi bersih (cleaner production).

Seiring dengan perkembangan global, sekretariat PROPER KLHK mulai menerapkan metode LCA untuk memperkuat kinerja PROPER. Upaya ini disambut positif oleh banyak pihak, termasuk ILCAN, dalam rangka mendukung program pembangunan lingkungan berkelanjutan di Indonesia.

Dalam sambutannya, Dr.Kiman Siregar, Ketua Umum ILCAN menyampaikan bahwa ILCAN akan mendukung penuh upaya bersama Sekretariat PROPER KLHK dalam menerapkan Metode LCA untuk Ketaatan Lingkungan Perusahaan (PROPER) di Indonesia.

“Sebagai bukti dukungan tersebut, ILCAN telah menyiapkan Materi & Trainer ILCAN untuk pelatihan selama 4 hari yang sesuai dengan PerDirjen PPKL No.P14, “ terang Kiman yang juga merupakan dosen pengajar Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Syiah Kuala Aceh ini. “Mitra industri yang bergabung dalam PROPER yang berminat mendalami dan mengimplementasikan LCA dapat menghubungi vendor / mitra resmi ILCAN, seperti PT.LCI, CV Dakara Consulting – CV.MSP, PT.ABB, dan PT.BHE, “ lanjutnya. Informasi lebih lanjut tersedia di website ILCAN. ILCAN merupakan organisasi independen yang bertujuan untuk mensosialisasikan penerapan LCA di Indonesia. ILCAN juga akan mendukung Dirjen PPKL KLHK untuk penerapan LCA sesuai dengan PerDirjen dan Kepmen yang akan dikeluarkan oleh KLHK.

Saat memberikan sambutan selanjutnya, Ir. Sigit Reliantoro sebagai Sekretaris Jenderal PPKL KLHK dan Sekretaris PROPER menyampaikan dukungannya kepada ILCAN. Sigit juga meminta para peserta training LCA PROPER agar serius mengikuti training dan mengawal pelaksanaan LCA PROPER pada kategori Hijau dan Emas tahun 2019 ini, “Melalui penerapan LCA Proper ini, pada akhirnya akan membantu mengefisienkan kinerja perusahaan serta mendukung keberlanjutan usahanya,” imbuhnya. Untuk penerapan awal LCA PROPER ini, perusahaan dihimbau untuk mengikuti training dan sudah memulai melaksanakan penerapan LCA pada unit bisnis / usahanya.

Dalam acara tersebut, 10 judul materi disampaikan oleh para pembicara LCA. Materi dan pembicara tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Overview Life Cycle Assessment [Dr. Edi Iswanto Wiloso]

Dalam sesi ini, disampaikan latar belakang dan manfaat LCA, konsep LCA dan Life Cycle Thinking, driver untuk penilaian daur hidup dan kerangka LCA.

  1. Metodologi (Penentuan tujuan dan ruang lingkup) [Dr. Edi Iswanto Wiloso]

Materi yang disampaikan terkait peta hulu ke hilir, penentuan tujuan kajian dan penentuan lingkup kajian sesuai SNI ISO 14040/ 44.

  1. Metode Tahap 2 (Inventori Daur Hidup) [Dr. Edi Iswanto Wiloso]

Tahapan inventori data, diagram alir proses, inventori data daur hidup serta pengelolaan data merupakan materi yang diulas di sesi ini.

  1. Metode Tahap 3 (Penilaian Dampak Daur Hidup (LCIA)) [Dr. Kiman Siregar]

Di sesi ini, diuraikan pemilihan metode penilaian daur hidup, penentuan indicator kategori, menyusun matriks klasifikasi dampak, perhitungan karakterisasi, normalisasi dan pembobotan, serta interpretasi analisis hasil penelitian

  1. Metode Tahap 4 : Interpretasi hasil kajian [Dr. Nuki Agya Utama]

Interpretasi hasil kajian mencakup analisis hasil kajian, rekomendasi dan review/ validasi hasil kajian

  1. Studi Kasus 1 Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) [Dr. Nugroho Adi Sasongko]

Studi kasus pertama membahas beberapa contoh, misal pada sektor otomotif (kendaraan dengan membandingkan yang menggunakan bahan bakar konvensional dan elektrik).

  1. Studi Kasus 2 Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) [Dr. Nuki Agya Utama]

Studi kasus kedua mengambil contoh pada sektor sipil/ bangunan dengan membandingkan bangunan di Indonesia dan Australia.

  1. Studi Kasus 3 Penilaian Daur Hidup (Life Cycle Assessment) [Dr. Kiman Siregar]

Pada sesi ini, industri berbasis kelapa sawit seperti pabrik kelapa sawit dan biodiesel menjadi contoh topik studi kasus ketiga.

  1. Studi Kasus 4 dan Latihan Perhitungan LCA secara konvensional

Studi kasus terakhir mengambil contoh pada industri farmasi dan plastik.

  1. Aplikasi Software Perhitungan Dampak [Muryanto, S.T. M.T.]

Pada sesi terakhir, para peserta diajak melakukan analisis LCA menggunakan software versi demo, dengan mengambil contoh proses pembuatan gudang kayu.

Para peserta tampak sangat antusias mengikuti acara hingga akhir. Di akhir acara, Sigit menyampaikan harapannya sebagaimana dibacakan panita agar para peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang diperolehnya guna membantu PROPER dan meningkatkan kinerja lingkungan industri di Indonesia. <penulis:aars; editor:KS&EIW>

The post Dukung Implementasi LCA pada PROPER, ILCAN Bersama KLHK Gelar Pelatihan LCA appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

ILCAN Goes to Campus (ILGoCa) di IPB 25 April 2019

$
0
0

ILGOCA 1

 

[Berita ILCAN, Bogor] Dr.Kiman Siregar sebagai Ketua Umum baru ILCAN menyampaikan rencana peluncuran program baru di periode ini. Program ini bernama ILCAN Goes To Campus (ILGoCa), dengan pelaksanaan perdana di IPB Bogor pada tanggal 25 April 2019.

“Pelaksanaan ILGoCa April 2019 ini bekerjasama dengan Sekretaris PROPER dan Dirjen PPKL KLHK dan Prodi PSL Pascasarjana IPB Bogor,“ papar Kiman. “Insya Allah kegiatan berikutnya akan dilaksanakan di ITB dan UI, ” imbuhnya.

Life Cycle Assessment (LCA) adalah suatu metode yang digunakan untuk menganalisa potensi dampak lingkungan suatu sistem produk sepanjang siklus hidup produk tersebut. Siklus ini mencakup mulai dari ekstraksi bahan baku, pengangkutan, proses produksi, distribusi, pemakaian oleh konsumen hingga pengolahan sampah.

Di Indonesia, LCA mulai dipakai secara luas, baik di kalangan akademik, pengambil kebijakan, hingga industri. Sebagai contoh, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tengah mengkaji dan mulai mengimplementasikan LCA untuk kegiatan PROPER. PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) merupakan salah satu upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup melalui instrumen informasi. Langkah awal pengaplikasian LCA dalam Perusahaan PROPER berdasarkan PerDirjen PPKL No. P14/ PPKL/SET/DIK.0/9/2018. Berbagai kegiatan yang dilakukan diarahkan untuk: (i) mendorong perusahaan untuk menaati peraturan perundang-undangan melalui insentif dan disinsentif reputasi, dan (ii) mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk menerapkan produksi bersih (cleaner production).

Dalam kegiatan perdana ini, secara umum ILGoCa akan dilakukan sharing & transfer of knowledge antara pembicara dengan para mahasiswa seputar Teori dan Aplikasi LCA di industri Perkebunan Kelapa Sawit, Tebu, dan lain-lain.

ILGoCa pada tanggal 25 April 2019 menghadirkan regulator, peneliti, akademisi dan praktisi LCA, antara lain :

  1. Ir. Sigit Ruliantoro, M.Sc sebagai SekDirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK yang juga sebagai Sekretaris PROPER akan menyampaikan Materi seputar “Aplikasi dan Manfaat Penerapan LCA pada Perusahaan PROPER”.
  2. Dr. Kiman Siregar,S.TP,M.Si sebagai Ketua Umum ILCAN yang juga Dosen Teknik Pertanian Universitas Syiah Kuala akan menyampaikan Materi tentang “Implementasi LCA Pada Produksi Biodiesel Dari Kelapa Sawit dan Solusi Perbaikannya”.
  3. Dr. Ir.Edi Iswanto Wiloso,M.Sc sebagai Pembina ILCAN dan juga Peneliti Senior di LIPI P2Kimia Puspitek Serpong akan menyampaikan Materi tentang “Riset dan Aplikasi LCA di Indonesia”.
  4. Dr. Ir.M Januar Y.Purwanto,M.Sc sebagai Dosen Senior di Program Pascasarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan IPB dan Teknik Sipil dan Lingkungan Fateta IPB akan meyampaikan Materi “LCA Pada Perkebunan di Indonesia”.
  5. Dr. Nugroho Adi Sasongko,S.T,M.Sc sebagai Peneliti BPPT dan Trainer di ILCAN akan menyampaikan Materi “Life Cycle Inventory (LCI) : Study Pada Pabrik Kelapa Sawit dengan Menggunakan Software GaBi dan OpenLCA.
  6. Dr. Gunawan sebagai Dosen Politeknik Lhokseumawe dan ILCAN yang baru saja menyelesaikan S3 di Pascasarjana Teknologi Industri Pertanian akan menyampai Materi tentang “Perbaikan Kinerja Proses Produksi dan Lingkungan Pabrik Gula Sistem Tertutup Dengan Pendekatan Keseimbangan Massa dan LCA”.
  7. Dr. Bambang sebagai Dosen dan ILCAN yang baru saja juga menyelesaikan S3 di Pascasarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan akan menyampaikan Materi tentang “Implementasi LCA Pada Pra Perancangan Pabrik Silikon Dari Baggase”.

Bagi peserta yang ingin mendalami Materi dan Praktek Perhitunan LCA secara Manual dan Software ILGoCa ini juga akan dilanjutkan dengan ILCAN Training Series on Life Cycle Assessment (ITSoLCA) pada tanggal 26 – 27 April 2019.

Untuk pendaftaran peserta, dapat menghubungi Nadya (085884117526), Daniel (081376480735), Subur (085692223828) atau register online di http://bit.ly/ilgoca_1

 

ILGOCA 2

The post ILCAN Goes to Campus (ILGoCa) di IPB 25 April 2019 appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Prihatin Indonesia Belum Punya Database LCA, ILCAN Gandeng PSL SPS IPB Bangun Database Emisi Kelapa Sawit Indonesia

$
0
0

MoU ILCAN IPB02

 

[Berita ILCAN, Bogor] Ketua Umum ILCAN, Dr. Kiman Siregar S.TP M.Si, menandatangani naskah kesepahaman (MoU) dengan Ketua Program Studi (PS) Ilmu Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan (PSL), Sekolah Pascasarjana (SPS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Widiatmaka, DAA. Bertempat di Gedung Pascasarjana IPB, penandatanganan kerjasama ini bertujuan untuk melakukan “Penelitian dan Pengembangan Database Life Cycle Assesment (LCA) untuk Perkebunan Kelapa Sawit dan Perkebunan Lain di Indonesia, serta Pengembangan Software Aplikasi LCA Khusus Indonesia”.

“Penandatangan ini dilatarbelakangi keprihatinan kami dengan belum adanya database LCA di Indonesia, “ terang Kiman saat memberikan pengantarnya. “Sementara tetangga kita di luar negeri seperti Thailand dan Malaysia sudah lebih dulu melangkah dan membangun database nasional mereka, ” imbuhnya.

Penandatanganan ini dilakukan sebagai rangkaian acara Seminar ILCAN Goes To Campus bertemakan “Membangun Data Emisi Sawit Nasional Untuk Menghadapi Pasar Global” Bogor pada hari Kamis (25 April 2019). Acara tersebut dihadiri oleh pembicara antara lain Ir. Sulistyowati, M.M (Direktur Pemulihan Kerusakan Lahan Akses Terbuka KLHK), Dr. Kiman Siregar,S.TP,M.Si (Ketua Umum ILCAN), Dr.Ir.Edi Iswanto Wiloso,M.Sc (Peneliti Senior di LIPI P2Kimia), Dr.Ir.M Januar Y.Purwanto,M.Sc (Dosen Senior Program Pascasarjana Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan IPB), Dr.Nugroho Adi Sasongko,S.T,M.Sc (Peneliti BPPT), Dr.Gunawan Dosen Politeknik Lhokseumawe), dan Dr.Bambang (ILCAN).

Mengutip dari naskah MoU, kerjasama antara ILCAN dan IPB ini direncanakan berlangsung hingga 4 (empat) tahun ke depan dan dapat diperpanjang kembali dengan persetujuan para pihak.

MoU ILCAN IPB01b

The post Prihatin Indonesia Belum Punya Database LCA, ILCAN Gandeng PSL SPS IPB Bangun Database Emisi Kelapa Sawit Indonesia appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

The 4th ICSoLCA 2019: Implementasi LCA Untuk Men-support Pencapaian Green Industry di Indonesia

$
0
0

[Berita ILCAN, Jakarta] Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerjasama dengan ILCAN akan menggelar The 4th ILCAN Conference Series on Life Cycle Assessment (ICSoLCA) 2019. Bertempat Auditorium BPPT Thamrin, Jakarta, acara akan diadakan pada 7-9 November 2019. Acara ini turut didukung sejumlah institusi seperti PTPN V, Kementerian Perindustrian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, BPDP Sawit, LIPI, Universitas Tsukuba (Jepang) dan Murdoch University (Australia).

“Konferensi ini merupakan acara rutin sebagai kelanjutan dari konferensi LCA ke-3 yang diadakan oleh UI tahun 2018 yang lalu, ” terang Dr. Kiman Siregar, ketua ILCAN. “Dengan semakin banyaknya pihak yang berkolaborasi menyelenggarakan seminar, semoga semakin banyak pula peserta yang akan berpartisipasi, ” imbuhnya.

Dalam konferensi ini, sejumlah pembicara akan hadir, seperti: Muhammad Khayam (Sekretaris Direktorat Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil – Kementerian Perindustrian), Ir. Sigit Reliantoro (Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan sekaligus Sekretaris PROPER – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan),  Prof. Martin Anda (Murdoch University), Jatmiko Krisna Santosa (Direktur PTPN V), Prof. Ryozo Noguchi (Tsukuba University), Dr. Ardiarso  (BPPT), Dr. Kiman Siregar (ILCAN/ Universitas Syiah Kuala) dan Dr. Edi Iswanto Wiloso (LIPI).

Panitia konferensi juga membuka pengiriman makalah oleh peserta. Makalah yang terpilih akan dipublikasikan di Indonesian Journal of Life Cycle Assessment and Sustainability (IJoLCAS) dan Enerlink (Jurnal Energi dan Lingkungan). Batas waktu pengumpulan abstrak adalah 31 Juli 2019.

Informasi lebih lanjut dapat melihat dan mengunduh leaflet berikut:

4th ICSoLCA BPPT

Unduh file pdf.

 

 

 

 

 

 

 

The post The 4th ICSoLCA 2019: Implementasi LCA Untuk Men-support Pencapaian Green Industry di Indonesia appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.


Isi Kuliah Umum di Unsyiah, Kiman Dorong Akademisi Perkuat Riset LCA

$
0
0

20191011 Kuliah Umum Unsyiah

 

[Berita ILCAN, Aceh] Pusat Penelitian Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (PPLH-SDA) bekerjasama dengan Magister Pengelolaan Lingkungan (MPL) Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) menyelenggarakan Kuliah Umum “Life Cycle Assessment (LCA)”.  Bertempat di Aula PPLH-SDA (8 Oktober 2019), panitia acara mengundang Ketua Umum ILCAN, Dr. Kiman Siregar, sebagai pembicara utama.

“Perkembangan LCA dewasa ini menunjukkan peranan ilmu ini yang semakin signifikan dan diperlukan baik di luar maupun dalam negeri, “ terang Kiman saat memulai pengantar kuliahnya. “Oleh karenanya kita sebagai akademisi harus turut berperan aktif, terutama mengangkat riset LCA Indonesia di tingkat internasional,” imbuh Kiman yang juga merupakan dosen pengajar Fakultas Pertanian Unsyiah ini.

Sejumlah peserta, baik mahasiswa maupun dosen tampak menyimak dengan seksama penjelasan Kiman. Beberapa materi yang disampaikan diantaranya terkait pengertian LCA, sejarah lahirnya LCA di dunia dan di Indonesia, fungsi dan manfaat LCA, serta peran yang bisa dilakukan oleh para peserta guna mendorong riset LCA.

Saat sesi diskusi, para peserta mulai mengajukan beberapa pertanyaan yang langsung dijawab Kiman. Di akhir acara, para peserta melakukan sesi foto bersama yang ditandai dengan pose dan salam khas LCA.

The post Isi Kuliah Umum di Unsyiah, Kiman Dorong Akademisi Perkuat Riset LCA appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Gandeng ILCAN, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Gelar Pelatihan LCA

$
0
0

20191021 PSLB3 01

[Berita ILCAN, Jakarta] Direktorat Jendral (Ditjen) Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan Pelatihan Life Cycle Assessment (LCA), 21-22 Oktober 2019. Bertempat di Hotel Wyndham Jakarta, acara diisi sejumlah narasumber yang berafiliasi dengan ILCAN.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari penerapan LCA guna mengakses potensi dampak lingkungan khususnya untuk produk sampah, limbah dan B3, “ terang Ditjen PSLB3, Sinta Saptarina Soemiarno, saat membuka acara.  “Dengan mempelajari LCA, diharapkan sejumlah langkah konkrit pengurangan emisi lingkungan bisa semakin terukur dan mendukung program-program KLHK seperti reduce, reuse dan recyle, “ imbuhnya.

Dalam pelatihan selama dua hari ini, peserta mendapatkan materi seperti tahap-tahap penyusunan LCA, contoh studi kasus LCA, perhitungan manual dan komputasi berbasis software.  Beberapa pembicara dari ILCAN yang memberikan materi diantaranya Dr. Edi Iswanto Wiloso (P2 Kimia LIPI), Dr. Kiman Siregar (Universitas Syiah Kuala), Dr. Nuki Agya Utama (Baryon HP) dan Dr. Nugroho Adi Sasongko (BPPT).

20191021 PSLB3 02

 

“Adanya sinergi dengan PSLB3 ini menunjukkan semakin pentingnya LCA untuk mengevaluasi potensi dampak lingkungan, tidak hanya mulai dari ekstraksi bahan alam dan proses produksi, namun sampai akhir produk hingga pengolahan limbahnya, “ ujar Kiman. Lebih lanjut, Kiman mengapresiasi sejumlah program positif KLHK untuk mengurangi dampak lingkungan yang dapat dikaji melalui penerapan LCA. <aars/ilcan>

The post Gandeng ILCAN, Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 Gelar Pelatihan LCA appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

ICSoLCA ke-4 di BPPT: Tekankan Penerapan LCA untuk Industri Hijau Nasional

$
0
0

20191107 ICSoLCA

[Berita ILCAN, Jakarta] Penerapan LCA untuk Mendukung Tantangan Industri Hijau Nasional. Itulah tema yang diusung “The 4th ILCAN Conference Series on Life Cycle Assessment (ICSoLCA) 2019”. Bertempat Lantai 3 Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Thamrin, Jakarta, acara diselenggarakan pada hari Kamis, 7 November 2019.

Acara dimulai dengan sambutan, baik dari pihak ILCAN maupun tuan rumah BPPT.

“Acara ICSoLCA merupakan agenda rutin ILCAN yang diadakan sejak tahun 2015, guna mendorong implementasi LCA untuk pembangunan yang berkelanjutan“ papar Ketua Umum ILCAN, Dr. Kiman Siregar, saat memberikan sambutannya. “Kami sangat berbahagia bahwa dari tahun ke tahun semakin banyak pihak yang mendukung penerapan LCA di Indonesia. Terimakasih dan apresiasi kami sampaikan kepada semua pihak khususnya BPPT selaku tuan rumah ICSoLCA tahun ini, “ terang Kiman yang juga merupakan dosen Universitas Syiah Kuala ini.

Sementara itu, BPPT juga mendukung penelitian dan penerapan LCA di Indonesia, khususnya di industri hijau.

“Konsep pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) merupakan salah satu visi misi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo dalam periode kedua pemerintahannya (2019-2024). Hal ini didukung dengan berbagai kebijakan terkait seperti pengurangan emisi gas rumah kaca, produksi berkelanjutan, industri hijau (Green industry) serta adopsi ISO 14040/ 44 terkait Life Cycle Assessment, “ terang Sekretaris Utama BPPT, Ir. Dadan Moh. Nurjaman MT, saat membacakan sambutan Kepala BPPT, Dr. Ir. Hammam Riza, M.Sc.

“Semoga seminar ini menjadi langkah bagus untuk berkontribusi di dalam membangun LCI/A National Database and Research Center di Indonesia, “ imbuhnya.

Seminar diisi dengan acara pembicara kunci, penandatanganan kerjasama, 4 sesi presentasi umum dan diskusi, serta sesi poster.  Presentasi menampilkan para pembicara yang berlatar belakang pembuat kebijakan pemerintah maupun akademisi.

Pembicara kunci menampilkan Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc (Sesditjend Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Hutan/ Sekretariat PROPER, Kementerian Lingkungan dan Kehutanan). Dalam paparannya Sigit menguraikan tentang sejumlah program di KLHK, terutama sistem penilaian PROPER untuk mengevaluasi kinerja lingkungan perusahaan di Indonesia.

Dalam seminar ini juga dilakukan penandatanganan kerjasama antara ILCAN dengan BPPT untuk pengembangan database Life Cycle Inventory nasional.

Sesi pertama mengusung topik sawit nasional. Pembicara dan topik yang dibawakan di sesi ini adalah:

  1. Dono Boestami (Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit – BPDPKS): Membangun National Life Cycle Dono Boestami Inventory (LCI) untuk Sawit Indonesia
  2. Jatmiko Krisna Santoso (Dirut PTPN V): Implementasi LCA pada Sektor Industri Perkebunan Kelapa Sawit Nasional
  3. Kiman Siregar (Ketua ILCAN): Milestone ILCAN dalam Mendukung Program Pembangunan Lingkungan Berkelanjutan di Indonesia

Sesi kedua terkait green industry and energy menampilkan sejumlah pembicara seperti:

  1. Ir. Edi Iswanto Wiloso (Pusat Penelitian Kimia LIPI): LCA Research and Application in Indonesia
  2. Ahsin Sidqi (Dirut PT Indonesia Power): LCA di Sektor Pembangkit Tenaga Listrik Indonesia
  3. Endah Agustina (IPB): Energy Auditing on CPO Production Process

Sesi ketiga setelah makan siang merupakan sesi yang diisi pembicara dari luar negeri. Sesi ini mengusung tema best practice from overseas dengan pembicara:

  1. -Ing. Andreas Ciroth (Green Delta/ OpenLCA Germany): Building a National Life Cycle Inventory (LCI) Data Base: Lesson Learned
  2. Ryozo Noguchi (Tsukuba University Japan): A Comprehensive Japanese LCIA Methodology based on Endpoint Modelling
  3. Christian Clemm (Fraunhofer-Institute for Reliability and Microintegration IZM Germany): LCA and Eco-design Framework and Applications in the Electronics Sector

Di sesi terakhir, tema yang diusung adalah Software Developer and Industrial Inventories. Sejumlah pembicara yang mengisi sesi ini adalah:

  1. Muhammad Khayam, M.Sc (Dirjen Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil, Kementerian Perindustrian): Life Cycle Assesment untuk Mendukung Daya Saing Industri dan Produk Lokal di Level Internasional
  2. Yandra Arkeman (IPB): Industry 4.0 on the Data Reliability of Life Cycle Assessment
  3. Deba Supriyanto, Ph.D. (IPB): Development of Indonesian Life Cycle Inventory (IND-LCI) Database for Life Cycle Assessment (LCA)

Sekitar seratus orang turut mendaftar di seminar ini, baik sebagai pemakalah poster / oral dan peserta pendengar. Mereka berasal dari universitas, lembaga penelitian dan industri baik dalam maupun luar negeri.

“Kami bersyukur acara ini berjalan lancar dan memuaskan, “ terang Dr. Nugroho Adi Sasongko, koordinator acara saat diwawancarai terpisah. “Semoga acara ini bermanfaat bagi kita semua, agar LCA dapat diimplementasikan di industri hijau dan mampu mendobrak daya saing produk nasional kita, “ harap perekayasa Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi (PPIPE) BPPT ini. <aars/ilcan>

Catatan: Materi pembicara ILCAN dapat diunduh di sini.

The post ICSoLCA ke-4 di BPPT: Tekankan Penerapan LCA untuk Industri Hijau Nasional appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Ketua Umum ILCAN Tandatangani MoU dengan BPPT untuk Kembangkan Database LCA di Indonesia

$
0
0

20191107 ICSoLCA PKS

[Berita ILCAN, Jakarta] Ketua Umum ILCAN, Dr. Kiman Siregar, menandatangani MoU dengan BPPT untuk Pengembangan IDN-LCI (Indonesian Life Cycle Inventory)  Database LCA di Indonesia. Bertempat di Lantai 3 Gedung BPPT Thamrin Jakarta, penandatanganan ini merupakan rangkaian dari kegiatan ICSoLCA 2019 yang dilaksanakan pada hari Kamis (7 November 2019). Hadir dari pihak BPPT yang menandatangani MoU adalah Dr. Ir. Gatot Dwianto, M.Eng., Deputi Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi BPPT.

“Penandatanganan ini menunjukkan keseriusan ILCAN guna mendukung pengembangan LCA, termasuk databasenya, di Indonesia, “ ungkap Kiman.

Penandatanganan MoU ini ditindaklanjuti dengan membentuk tim konsorsium yang melibatkan sejumlah instansi. Sebelumnya, ILCAN juga telah menandatangani MoU dengan IPB guna pengembangan database ini.

Tim ini diharapkan dapat mengawal pembangunan database LCA di Indonesia ke depannya. Sejumlah pihak seperti Institut Pertanian Bogor, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Universitas Syiah Kuala dan sebagainya juga siap berpartisipasi dalam tim. <aars/ilcan>

The post Ketua Umum ILCAN Tandatangani MoU dengan BPPT untuk Kembangkan Database LCA di Indonesia appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Tim Teknis ILCAN Lanjutkan Rancangan Database Inventori LCA Indonesia

$
0
0

20200129 Rapat LCI Database

 

[Berita ILCAN, Bogor] Ketua Umum ILCAN, Dr. Kiman Siregar, mengundang tim teknis pengembangan database inventori LCA bertemu di Bogor. Bertempat di Taman Koleksi IPB pada hari Ahad (26 Januari 2020), pertemuan ini merupakan lanjutan dari sejumlah diskusi tahun sebelumnya. Tim teknis yang diundang beranggotakan sekitar 10 orang guna mendiskusikan lebih lanjut upaya pengembangan database.

“Pengembangan Database Inventori LCA dirasakan semakin krusial karena sudah banyak pihak yang membutuhkannya, “ papar Kiman saat membuka pertemuan. “Beberapa pihak seperti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Perindustrian, sejumlah sektor industri bahkan institusi luar negeri sudah siap mendukung pengembangan database ini, “ ujar pria yang juga merupakan dosen Universitas Syiah Kuala ini.

Kiman melanjutkan, dalam waktu dekat Tim Database IDN LCI ILCAN akan memaparkan draft database yg sudah dibuat dengan Ditjen PPKL KLHK / Sekretariat PROPER untuk selanjutnya dijalin kerjasama dan MoU guna pengembangan database LCA di Indonesia.

Pertemuan tersebut dihadiri anggota tim yang berasal dari lintas instansi yang berafiliasi dengan ILCAN, seperti Universitas Syiah Kuala, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Institut Pertanian Bogor. Anggota tim juga memiliki kepakaran lintas disiplin, seperti teknik pertanian, lingkungan, teknik informatika, sistem energi dan teknik industri.

Dalam pertemuan dibahas  kemajuan pengembangan database. Model demo website database telah dibangun dan dapat diakses secara terbatas melalui http://www.lcaindonesia.com Di samping itu juga didiskusikan beberapa isu terkini, seperti standar input dan laporan database, metode pengumpulan data, bahasa pemrograman untuk pengembangan website database, kompatibilitas database untuk mendukung platform internasional serta rencana kerjasama lintas organisasi dan kementerian di Indonesia.

20200129 Website LCI Database

 

 

Pada akhirnya, setelah Database IDN LCI ini berjalan, ILCAN juga mempunyai program untuk mewujudkannya dalam bentuk software LCA Indonesia sehingga para pelaku industri dalam negeri tidak harus mengeluarkan biaya berlebih dalam membuat LCA industrinya. ILCAN dari awal berkomitmen untuk mengawal & memgimplementasikan LCA pada industri di Indonesia sehingga proses continuous improvement terus dapat dilakukan untuk mengefisiensikan proses produksi serta dapat mengantisipasi pengurangan dampak pada lingkungan.

“Progres pertemuan cukup menggembirakan, karena sudah lebih terlihat blueprint dan contoh website database inventori LCA di Indonesia, “ terang Kiman saat mengakhiri pertemuan. “Semoga inisiatif ILCAN ini segera mendapatkan dukungan positif banyak pihak, “ imbuhnya. <aars/ilcan>

The post Tim Teknis ILCAN Lanjutkan Rancangan Database Inventori LCA Indonesia appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Tetap Produktif dari Rumah, ILCAN Luncurkan Webinar LCA Bersama KLHK

$
0
0

[Berita ILCAN, Tangerang Selatan] Di tengah pandemi Corona saat ini, para pegiat akademik, peneliti, karyawan industri dan masyarakat berusaha tetap produktif meskipun di rumah saja. Salah satunya dengan aktif mengikuti kursus, seminar atau workshop online. Mencermati antusiasme tersebut, ILCAN berusaha untuk turut andil berkontribusi menjaga produktivitas dengan menyelenggarakan webinar.

Dalam suasana Covid-19 ini ILCAN meluncurkan program ILCAN Webinar Series on Life Cycle Assessment (IWebSoLCA).

“Dalam suasana Pandemik Corona ini, webinar ini diselenggarakan dengan tujuan agar sesama komunitas LCA tetap dapat saling sharing & up date dari berbagai pihak baik dari government, pelaku industri, dan akademik/expert LCA, ” terang Dr. Kiman Siregar, Ketua Umum ILCAN.

Webinar pertama akan dimulai 29 April 2020 yang mengusung topik LCA. Direncanakan, pembicara pertama adalah Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc., Sekretaris Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sementara pembicara kedua adalah Dr. Kiman Siregar, yang juga merupakan dosen Universitas Syiah Kuala. Webinar akan dimulai pada pukul 16.00 WIB – 17.50 WIB.

“Webinar ini tidak harus terkait LCA, tapi juga sustainability metrik lainnya, ” ujar Dr.Ir. Edi Iswanto Wiloso, pembina ILCAN. “ILCAN juga mengundang para pemerhati isu sustainability untuk dapat berkontribusi menjadi pembicara di webinar berikutnya, ” imbuhnya.

Pendaftaran webinar pertama dapat mengklik link ini. Informasi dan kontak lebih lanjut dapat melihat leaflet berikut.

iwebsolca

The post Tetap Produktif dari Rumah, ILCAN Luncurkan Webinar LCA Bersama KLHK appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Webinar Pertama, ILCAN Update Aplikasi LCA untuk PROPER

$
0
0

iwebsolca 02b

 

[Berita ILCAN, Bogor] Sebagaimana yang telah diagendakan sebelumnya, ILCAN menggelar webinar pertama secara online. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang disebut ILCAN Webinar Series on Life Cycle Assessment (IWebSoLCA). Menggunakan fitur Google Meeting, webinar diikuti lebih dari 200 orang dari organisasi pemerintah, akademisi, industri dan komunitas umum. Dalam acara pertama ini, dihadirkan pembicara dari ILCAN dan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Kami menyambut baik webinar ini sebagai salah satu upaya untuk mendukung implementasi LCA di Indonesia”, terang Dr. Edi Iswanto Wiloso, pembina ILCAN. “Terima kasih kepada mitra kami dari KLHK, para pembicara dan peserta atas antusiasme-nya. Semoga Bapak Ibu dapat ikut berpartisipasi mengisi acara webinar ini selanjutnya,“ imbuh peneliti LCA di Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Iptek dan Inovasi (P2KMI) LIPI ini. Edi lalu menuturkan peran strategis dan posisi independensi ILCAN dalam mendorong pemanfaatan LCA di berbagai bidang, termasuk program PROPER KLHK.

Acara terbagi dalam 2 sesi yang dimoderatori Dr. Supriyanto dari Institut Pertanian Bogor.

Sesi pertama disampaikan oleh sekretariat PROPER, Fitri Harwati, S.Si., MAS, Kabag. Hukum dan Kerja sama Teknik Setditjen PPKL – KLHK. Dalam presentasinya, Fitri menyampaikan “Update Status Kriteria Penilaian Daur Hidup (LCA) pada PROPER.

“Hasil evaluasi lingkungan program PROPER terhadap perusahaan terbagi dalam 5 kategori. Berturut-turut mulai dari paling atas: emas, hijau, biru, merah dan hitam,” ungkap Fitri. “Penilaian PROPER terdiri dari sejumlah pilar, dan LCA telah diprogramkan menjadi bagian penilaian, dimulai dari kategori emas dan hijau,” lanjutnya.

Ketua umum ILCAN, Dr. Kiman Siregar, menjadi pembicara berikutnya dengan judul “Manfaat Implementasi LCA pada Optimalisasi Proses Produksi Produk di Perusahaan”. Dalam presentasinya, Kiman memaparkan sepintas sejarah ILCAN, konsep umum LCA dan pengalaman penelitian LCA nya, khususnya di sektor kelapa sawit.

“Ada setidaknya 9 manfaat implementasi LCA pada proses produksi di industri, ” papar Kiman. Manfaat yang dimaksud antara lain mendapatkan output yang bersifat kuantitatif, pengendalian rantai pasok dan laporan inventori yang akurat dan penghematan pada bagian pengadaan. Di samping itu juga bermanfaat dalam mendapatkan hasil kuantitatif dampak lingkungan dan audit energi yang lebih komprehensif. Dengan LCA, hotspot sepanjang sistem produk juga dapat ditelusuri, sehingga meningkatkan proses produksi secara optimal. “Implementasi LCA juga penting dalam menyumbang pada sistem database regional, nasional dan internasional,” imbuh Kiman yang juga pengajar Prodi Teknik Pertanian Unsyiah Aceh ini.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Ada banyak pertanyaan yang telah dihimpun baik melalui group whatsapp maupun chat Google Meet. Para pembicara baik secara lisan maupun tertulis menjawab pertanyaan para peserta.

Webinar ditutup dengan ucapan terimakasih dan pengisian kuesioner. Para pembicara maupun peserta mendapatkan sertifikat dari ILCAN melalui email. Link webinar telah tersedia juga di youtube: https://youtu.be/rz-a3ZKScTY.

Webinar berikutnya dijadwalkan tanggal 18 Mei 2020 guna membahas “System Boundary in LCA (Gate to Gate and Cradle to Grave)” dan “Rencana Komposisi Penilaian LCA di Proper”. <aars/ ILCAN>.

The post Webinar Pertama, ILCAN Update Aplikasi LCA untuk PROPER appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.


ILCAN Webinar Series on Life Cycle Assessment (IWebSoLCA) seri-2

$
0
0

IMG-20200509-WA0030

 

IWebSoLCA ke-2 kembali hadir untuk membagikan pengetahuan terkait LCA. Kali ini akan fokus pada “System Boundary in LCA: penyamaan persepsi gate-to-gate dan cradle-to-gate.

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
🗓: Senin, 18 Mei 2020
🕣: 13:00 – 15:00 WIB
🏬: Zoom Meeting

Pemateri:
1. Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc (Sekretaris PROPER KLHK)
2. Dr. Edi Iswanto Wiloso (PPKMI-LIPI/Pembina-ILCAN)

Moderator : _Arief A.R. Setiawan, M.Eng (PPKMI-LIPI/ILCAN)_

Pelaksana:
*#Indonesian Life Cycle Assessment Network (ILCAN)*
*#PROPER, Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK)*

Form Registrasi :
https://bit.ly/registrasi_iwebsolca

Kontak Kami
#FB : https://www.facebook.com/ilcan.ilcan.35
Website : www.ilcan.or.id
#IG : https://instagram.com/ilcan.official?igshid=puyxsksm5a2i 
#Youtube : https://www.youtube.com/channel/UCBtpjg8jBjXT2dQyKc97xLw

Salam,
*ILCAN*

The post ILCAN Webinar Series on Life Cycle Assessment (IWebSoLCA) seri-2 appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Call for Book Chapter: Penerapan LCA di Indonesia di Era Industri 4.0

$
0
0

HEader Book Chapter LCA Indonesia

Indonesian Life Cycle Asessment Network (ILCAN) mengundang Bapak/Ibu dari akademik, peneliti, pemerintah, praktisi dari perusahaan untuk berkontribusi dalam penulisan Chapter Book.

Buku ini untuk mewadahi knowledge sharing seputar Implementasi LCA di Perusahaan Pada Era Industri 4.0 oleh para pihak yang terdiri dari Academic, Businessman, Government dan Society (ABG-S).

JUDUL BUKU

“Peran Penerapan Life Cycle Asessment (LCA) di Indonesia pada Era Industri 4.0”

SINOPSIS

Industri 4.0 adalah dimana otomasi dan pertukaran data diterapkan secara otomatis pada pabrik dengan menggunakan sistem siber-fisik dengan teknologi IoT, komputasi awan, dan implementasi kecerdasan buatan. Industri 4.0 memiliki tujuan meningkatkan efisiensi dan perbaikan kinerja pada industri. Perbaikan kinerja berupa menurunnya dampak lingkungan juga menjadi salah satu tujuan dari Industri 4.0. Salah satu cara untuk mengukur dampak lingkungan secara total adalah dengan pendekatan Life Cycle Assessment (LCA). LCA merupakan metode kuantitatif yang tertuang dalam SNI ISO 14040 ; 2016 dan SNI ISO 14044 : 2017 sebagai panduan pengendalian lingkungan. LCA telah diakui secara global melalui standar ini yang menjadikan metode ini memiliki peranan penting dalam Industri 4.0.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka diperlukan sebuah diskusi terhadap situasi saat ini dan tinjauan kedepan terhadap penerapan LCA pada Industri 4.0 di Indonesia. Apalagi saat ini LCA sudah dan akan diimplementasikan pada kriteria penilai peringkat perusahaan (PROPER) pada Sekretariat PROPER/ Direkturat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (Ditjen PPKL KLHK RI). Salah satu peraturan yang sudah dikeluarkan untuk implementasi LCA di PROPER adalah Perditjen PPKL Nomor: P.14/PPKL/ SET/ DIK.0/9/2018.

TOPIK

  • Milestone Life Cycle Assessment di Indonesia
  • Sistem Boundary Life Cycle Assessement
  • Penerapan LCA pada Industri Manufaktur, agroindustry, bidang pangan, listrik, tambang, obat-obatan dan lain-lain.
  • Manfaat Implementasi LCA Pada Optimalisasi Produksi Produk di Industri
  • Milestone LCA pada era Industri 4.0
  • PROPER
  • Database LCA di Indonesia

BIAYA

  • Submission Fee: tidak dipungut biaya (gratis).
  • Template penulisan buku: di link bawah

EDITOR

Dewan Editor:

  1. Dr. Kiman Siregar, S.TP, M.Si (UNSYIAH/Ketua ILCAN)
  2. Dr. Ir. Edi Wiloso, M.Sc (PPKMI-LIPI/Pembina ILCAN)
  3. Prof. Dr. Ir. Novizar Nazir, M.Si (UNAND/Pembina ILCAN)
  4. Arief A.R. Setiawana, S.T, M.Sc (PPKMI-LIPI/ILCAN)
  5. Muryanto, S.T. M.T. (P2K LIPI/ ILCAN)
  6. Dr. Supriyanto, S.TP, M.Kom (IPB)

Anggota Editor:

  1. Intan Sofiah, S.TP, M.Si
  2. Try Miharza, S.Hut, M.Si,
  3. Adisa Wiloso, S.T

TANGGAL PENTING

  • 6 Juli 2020 : Batas penerimaan Abstrak
  • 20 Juli 2020 : Pengumuman penerimaan Abstrak.
  • 12 Oktober 2020 : Batas akhir pengumpulan chapter
  • 16 November 2020 : Penyerahan Revisi
  • 30 November 2020 : Penyerahan camera ready
  • 28 Desember 2020 : Publikasi Buku

KONTAK

  • Kiman Siregar: ksiregar.tep@unsyiah.ac.id, secretariat@ilcan.or.id
  • Website: www.ilcan.or.id

DOWNLOAD BERKAS

The post Call for Book Chapter: Penerapan LCA di Indonesia di Era Industri 4.0 appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Dies Natalis ke-6, ILCAN Gelar Webinar Implementasi LCA

$
0
0

 

20201208 Dies Natalis ILCAN ke-6

Dalam rangka Dies Natalies yang ke-6, ILCAN hadir untuk meyelenggarakan webinar dengan mengusung tema “Strategi Percepatan dan Implementasi LCA untuk Produk Berkelanjutan” , yang akan dilaksanakan pada:

🗓️ : Senin, 14 Desember 2020
🕓 : 09.00 WIB s/d selesai
📍 : Zoom Meeting

Pemateri :
1. Ir. Noer A Wardojo, M.Sc (KLHK)
2. Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc (KLHK)
3. Dr. Edi Iswanto Wiloso (P2KMI-LIPI/ ILCAN)
4. Prof. Dr. Novizar Nazir (ILCAN/ Universitas Andalas)
5. Dr. Kiman Siregar (ILCAN/Universitas Syiah Kuala)

Moderator : Tri Hendro A. Utomo (ILCAN/KLHK)

Daftarkan segera diri anda dan ajak rekan – rekan anda dalam kegiatan Dies Natalis ILCAN ke-6 bersama kami.
👇🏻👇🏻👇🏻
Link Pendaftaran https://bit.ly/Web-ILCAN2020
FREE REGISTRATION

Phone : 0821 6219 8813 (Ulina)

The post Dies Natalis ke-6, ILCAN Gelar Webinar Implementasi LCA appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Dies Natalis ILCAN ke-6: Strategi Percepatan Implementasi LCA untuk Produk Berkelanjutan

$
0
0

20201218 DIes Natalis ke 6

[Jakarta, Berita ILCAN] Memperingati hari ulang tahunnya yang ke-6, ILCAN menyelenggarakan dies natalis secara online pada hari Senin (14/12). Kegiatan ini menghadirkan sejumlah pembicara dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), akademisi dan peneliti. Sekitar 200-an orang peserta menghadiri acara yang juga ditayangkan secara live di YouTube ini.

Acara dimulai dengan pembacaan tata tertib mengikuti webinar, yang disampaikan oleh sekretariat ILCAN. Usai menyanyikan lagu Indonesia Raya, acara dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Prof. Dr. Novizar Nazir, pengajar di Universitas Andalas sekaligus Dewan Pembina ILCAN.

Dalam sambutan pembukaannya, Ketua ILCAN, Dr. Kiman Siregar, S.TP., M.Si, IPU.  menyampaikan sangat bersyukur di ulang tahun ke-6 ini, ILCAN sudah bisa berperan untuk mendorong pengembangan LCA di Indonesia, meskipun masih banyak kekurangan dijumpai di sana sini.

“Saya mengajak semua pihak, untuk terus bersama-sama mengembangkan LCA di Indonesia, “ terang pengajar di Universitas Andalas ini.

“Dengan mengucap basmalah, kegiatan pun resmi dibuka,” imbuhnya.

Acara kemudian dimoderatori oleh Tri Hendro Atmoko Utomo, dari Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan dan Kehutanan (KLHK). Alumni Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta dan Karlsruhe Institute of Technology ini membagi kegiatan dalam beberapa sesi presentasi pembicara yang diikuti dengan diskusi.

Presentasi pertama disampaikan oleh Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc., Kepala Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan (Pustanlinghut), KLHK. Noer Adi mengapresiasi kontribusi ILCAN. “Di usia yang relatif muda, ILCAN telah bersama-sama dengan KLHK mendorong implementasi LCA di Indonesia,“ paparnya.

Kepala Pustanlinghut ini juga menginformasikan bahwa kajian LCA beserta hasil-hasilnya sudah menjadi pembicaraan di tingkat global dan perlu didorong juga di tingkat nasional. Pembicaraan ini tidak hanya oleh pakar lingkungan, tapi juga oleh diplomat internasional, seperti di pertemuan-pertemuan delegasi UNEP .  Menteri KLHK akan mulai menggunakan instrumen LCA, karena kebetulan beliau juga pernah mempelajarinya juga dulu. Dengan adanya standarisasi LCA, maka penerapannya di proper semakin dikembangkan. LCA juga mendorong penerapan circular ekonomi serta ekolabel. Pertemuan menteri-menteri di UNEP tahun 2019 juga 2021 yang akan datang, sudah banyak diwarnai argumentasi  terkait LCA, seperti pada produksi dan konsumsi plastik, subsitusi BBM fosil dengan biodiesel dsb. Negara penghasil minyak di timur tengah juga mendorong kajian LCA untuk membandingkan apakah fosil based fuel lebih ramah lingkungan atau tidak.

Suatu produk yang diklaim lebih ramah lingkungan, harus berlandaskan kajian LCA, atau setidaknya berbasis life cycle thinking/ life cycle perspective. Semua pihak, baik pemerintah, konsumen dan industri perlu didorong untuk lebih ramah lingkungan, sehingga tidak seorangpun yang akan tertinggal.

KLHK telah memiliki logo dan menetapkan skema ekolabel Indonesia, yang salah satunya berbasis LCA. Ekolabel I misalnya pada kertas, ekolabel II terutama untuk produk pendahulu, misalnya plastik yang semula virgin disubstitusi menggunakan secondary material. Adapun Ekolabel III berbasis LCA, kuantitatif. Skema ekolabel tipe III sdh dapat dimulai, dengan dinaungi peraturan tahun 2014. Ada reviewernya, ada operatornya, ada pelaksananya industri, dsb.

Pembicara kedua adalah Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc, Ketua Sekretariat PROPER. Sigit menyampaikan pentingnya siklus Deming di perusahaan untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Siklus ini terdiri dari Plan, Do, Check dan Act, yang diimplementasikan dalam kriteria PROPER.

PROPER mengadopsi LCA karena siklus Deming terbukti berhasil melakukan perbaikan dan penghematan di industri, yang diperkirakan melampaui 107 milyar rupiah. Kalau siklus Deming ini diimplementasikan di seluruh tahap LCA, maka perbaikan dan penghematannya diharapkan bisa semakin berlipat ganda. PROPER mengharapkan tool LCA ini dipakai di industri untuk melakukan lebih banyak lagi perbaikan dan penghematan lingkungan. Di samping itu, LCA juga bisa dikombinasikan dengan tool lain, seperti CSR, CSV, Social Innovation dan sebagainya. Ketua Sekretariat PROPER ini menyampaikan rencana penerapan LCA di PROPER pada tahun 2021. Sigit menyampaikan terimakasih kepada ILCAN yang turut membantu menyebarluaskan LCA di masyarakat sehingga pengelolaan lingkungan bisa lebih terukur dan bermanfaat.

Presentasi dilanjutkan oleh Dr. Edi Iswanto Wiloso, peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang juga merupakan dewan Pembina ILCAN.

Edi mengapresiasi positif kebijakan penerapan LCA yang disampaikan para pembicara selanjutnya. Edi menambahkan alasan penerapan LCA adalah untuk menghindari pengalihan masalah (problem shifting).

Edi yang juga anggota Komtek 1707 untuk mengadopsi standar ISO menjadi SNI ini memberikan rekomendasi untuk pengarus-utamaan LCA di Indonesia, misalnya melalui pengembangan database inventori lintas stakeholder, pengembangan environmental product declaration, kompetensi personal untuk penyusunan LCA, kapasitas riset LCA dan media komunikasi hasil riset LCA melalui jurnal dan konferensi.

Di sesi berikutnya, Prof. Dr. Novizar Nazir memulai presentasinya dengan penelitian tentang pengetahuan mahasiswa terhadap produk yang berkelanjutan. Pengajar Universitas Andalas ini menekankan peran perguruan tinggi dalam menghasilkan produk-produk yang ramah lingkungan. Profesor di bidang LCA ini menerangkan bahwa saat ini sudah semakin banyak kampus yang mengembangkan produk yang ramah lingkungan, beberapa diantaranya masuk peringkat dunia.

Strategi yang bisa dilakukan perguruan tinggi antara lain: memahami desain produk yang berkelanjutan, menyusun mata ajar yang sesuai, meningkatkan kompetensi pengajar, perlunya kolaborasi serta kurikulum yang mendukung keberlanjutan di semua aspek. Lebih lanjut beliau mencontohkan bagaimana LCA diajarkan di beberapa mata kuliah di Universitas Andalas.

Di sesi terakhir, Dr. Kiman Siregar menerangkan tentang strategi lebih lanjut untuk pengimplementasian LCA di Indonesia. Kiman menyampaikan peran ILCAN untuk membantu penerapan LCA di Indonesia. ILCAN sudah melakukan berbagai upaya untuk mensosialisasikan ILCAN, tapi masih lebih banyak lagi tantangan yang perlu dipecahkan. Visi misi utama adalah mengembangkan capacity building dalam menyebarluaskan LCA, dengan bergandeng tangan dengan kementerian, industri dan pihak-pihak lain yang mempunyai interest dengan LCA. Kiman juga mengemukakan ILCAN tengah mencoba membangun database inventory LCA, yang diharapkan mendapatkan dukungan luas dari berbagai stakeholder. Terakhir, Kiman juga mengundang para pemerhati LCA untuk menulis artikel terkait LCA yang akan dipublikasikan oleh ILCAN sebagai bagian dari buku. <aars/ilcan>

The post Dies Natalis ILCAN ke-6: Strategi Percepatan Implementasi LCA untuk Produk Berkelanjutan appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Gong Permen Pertama 2021, KLHK Cantumkan LCA dalam Peraturan Proper

$
0
0

[Jakarta, Berita ILCAN] Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) pertama di tahun 2021. Permen No.1 Tahun 2021 ini terkait dengan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup, atau yang lebih dikenal dengan Proper.

Menelisik ke belakang, peraturan ini merupakan perwujudan komitmen dari KLHK untuk meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia, khususnya di sektor industri. Peraturan ini telah digodok selama beberapa tahun terakhir dengan melibatkan banyak pihak, baik dari universitas, industri, dan komunitas termasuk ILCAN. Di acara webinar Dies Natalis ILCAN 18 Desember 2020 yang lalu, Ir. Noer Adi Wardojo, M.Sc., Kepala Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan (Pustanlinghut), serta Ir. Sigit Reliantoro, M.Sc, Ketua Sekretariat PROPER, kembali menegaskan bahwa tak lama lagi peraturan tersebut akan rampung.

Peraturan ini menggantikan Permen lama No. 3 Tahun 2014 yang dipandang sudah tidak sesuai dengan kebutuhan saat ini. Sejumlah pembaruan signifikan telah dilakukan oleh KLHK, termasuk diadopsinya metode LCA untuk mengakses kinerja lingkungan. Dalam Permen tersebut, LCA dipakai sebagai dasar penilaian beberapa kriteria, antara lain proses produksi, efisiensi energi, penurunan emisi, serta pengelolaan limbah.

Digunakannya LCA menunjukkan bahwa pemakaian LCA semakin luas di Indonesia, setelah sebelumnya banyak diterapkan di sektor riset akademis serta diadopsinya ISO 14040 dan ISO 14044 tentang standar LCA global menjadi SNI.

“(Penerapan LCA) ini merupakan kebutuhan vital yang tidak bisa ditawar lagi, untuk mengejar ketertinggalan dengan negara-negara lain. Kami menyambut positif dan mengapresiasi keluarnya Permen KLHK yang baru ini, ” ujar Dr. Kiman Siregar, S.TP., M.Si, IPU., Ketua Umum ILCAN saat diwawancara di tempat terpisah. “Dengan menerapkan LCA, semoga kinerja lingkungan industri kita terus meningkat dan semakin bersaing di tingkat internasional, ” imbuhnya.

The post Gong Permen Pertama 2021, KLHK Cantumkan LCA dalam Peraturan Proper appeared first on Indonesian Life Cycle Assessment Network.

Viewing all 41 articles
Browse latest View live